Niko mengatakan tingkat kandungan lokal dalam negeri bahkan sudah mencapai angka 80 persen.
"Semuanya diproduksi di Bandung, palingan yang masih luar itu motor listrik dan baterai cell. Cuma pack-nya kita bikin di Bandung," ujar Niko.
Baca Juga:
GIIAS di Surabaya Resmi Dibuka, Pengunjung Bisa Jajal Mobil Listrik
Niko punya latar belakang sebagai insinyur di Tesla. Hal ini menjadi latar belakang tergerak untuk membuat motor pertama, Atom Alpha.
"Engineering di pabrik, sama diagnose untuk servis teknisi. Saya bekerja sebagai jembatan antara engineer pembuat dan teknisi. Sebagai tim pabrik perwakilan dari Developer. Kemudian saya kembali ke Indonesia di akhir 2018," cerita Niko.
"Saya tertarik ingin berkontribusi sebelum saya lupa sama ilmu dan pengalaman saya dari Tesla. Jadi kita bikin Quest Motor ini, semuanya (Tim Quest Motors) dari lokal," sambungnya.
Baca Juga:
GIIAS Surabaya Resmi Dibuka, Pengunjung Bisa Jajal Mobil Listrik
Selain Niko, Atom Alpha juga dibekingi beberapa talenta muda kreatif Indonesia yang berpengalaman di bidang otomotif.
Di antaranya Nicholas Santoso yang memegang Product Design yang pernah bekerja di Kawasaki, Adhe Anggriawan Putra sebagai Design Engineer yang memiliki pengalaman di Daihatsu dan Astra Otoparts serta Vicky Ghani, PhD sebagai Head of Technology dengan pengalaman di LG dan Microsoft. Danis Sie sebagai Creative Director yang merupakan pendiri agency Sciencewerk.
Atom Alpha Punya Dimensi Compact