Paket kompor listrik itu terdiri dari kompor listrik induksi, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau jalur daya khusus untuk kompor listrik. Jalur khusus ini diberikan oleh PLN melalui jalur kabel listrik khusus untuk memasak dengan daya yang cukup untuk kompor listrik.
Dengan begitu, penerima manfaat bantuan yang kebanyakan pengguna daya listrik sebesar 450 VA dan 900 VA tidak perlu melakukan perubahan daya.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
Namun karena menuai sejumlah kontroversi, realisasi pemberian paket kompor listrik gratis itu ditunda dan hanya baru dilakukan sebatas uji coba yang hasilnya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.
“Memang harus dipikirkan dari seluruh aspek apabila kita betul-betul menerapkan peralihan dari kompor gas menjadi kompor listrik,” jelas Karding.
Ditambahkannya, ada banyak yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan peralihan subsidi gas dengan konversi kompor listrik. Termasuk, kata Karding, tingkat elektrifikasi di daerah luar Jawa yang belum penuh.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
“Kita tidak bisa menutup mata, masih ada daerah yang belum teraliri listrik di mana mayoritas masyarakatnya merupakan target penerima manfaat subsidi kompor listrik,” tuturnya.
“Jadi harus ada perbaikan dari segi infrastruktur listrik yang merata sebelum program konversi kompor betul-betul terealisasi,” lanjut Karding.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah VI ini juga meminta Pemerintah mempertimbangkan dampak dari perubahan kebiasaan penggunaan bahan bakar untuk memasak yang akan dirasakan masyarakat.