General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan bahwa keselamatan jiwa manusia adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu saat hujan lebat dan mengakibatkan bajir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara.
Bahaya yang bisa terjadi yaitu tersengat aliran listrik karena air merupakan salah satu konduktor listrik yang bisa mengalirkan aliran listrik ke tubuh manusia. Beberapa kondisi yang menyebabkan PLN terpaksa memadamkan listrik yaitu rumah warga kebanjiran, asset PLN kebanjiran, atau rumah warga dan aset PLN kebanjiran.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Setelah banjir surut, masyarakat bisa membersihkan rumah, peralatan eletronik, termasuk instalasi listrik sampai kering. Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi listrik PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik.
Penyalaan listrik kembali pascabanjir akan dilakukan dengan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat.
"Kami juga menghimbau apabila datang hujan, jangan berteduh di dekat istalasi kelistrikan seperti tiang listrik, gardu listrik, maupun tiang lampu penerangan jalan untuk menghindari bahaya," ungkap Doddy, Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Masyarakat juga perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air apabila melewati genangan air untuk menghindari resiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupin arus listrik bocor.
Arus listrik bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel listrik dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak memiliki izin di tiang PLN.
Perlu diketahui bahwa kabel dan tiang yang berada di sepanjang jalan adalah utilitas PLN.