LPKKI.WahanaNews.co | Ketelitian dan terorganisir merupakan ciri-ciri kepribadian yang ditelusuri dalam penelitian dan dikaitkan dengan kesehatan otak.
Peneliti utama dalam penelitian tersebut, Tomiko Yoneda, Ph.D., dari University of Victoria, Kanada bersama rekan dari Northwertern University, dan University of Edinburgh melihat ciri kepribadian spesifik, yaitu kesadaran, neurotisisme, dan extraversion.
Baca Juga:
Tim Penilai Inovasi Daerah Sumut Tinjau Langsung Koperasi Merah Putih di Binjai Barat
Sifat-sifat dalam ketegori kepribadian tersebut, ternyata memengaruhi fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Orang yang hati-hati, teliti, terorganisir, pekerja keras, memiliki kesehatan otak yang lebih baik.
Orang dengan kepribadian ekstraversi, yang lebih terbuka dan ramah, cenderung hidup bahagia. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, orang dengan ciri kepribadian tertentu berkemungkinan mengalami penurunan kognitif.
Baca Juga:
Peneliti Ungkap Lemak Babi Masuk 10 Makanan Paling Bergizi Dunia, Lebih Sehat dari Sapi
Peserta yang mengikuti penelitian ini, yang mendapat skor lebih tinggi pada sifat neurotisisme, cenderung mengalami penurunan kognitif.
Apa itu sifat neurotisisme? Susan T. Charles, Ph.D., profesor Ilmu Psikologi dan llmu Keperawatan di University of California menjelaskan.
Bahwa sifat neurotisisme terkait dengan keraguan diri, depresi, kecemasan, dan kondisi emosional yang labil. Orang dengan sifat ini bisa sangat reaktif terhadap stresor.