Siswa di dalam kelas bisa melihat lalu lalang orang lain di dalam kelas. Dan orang yang berada di luar kelas juga bisa mengetahui aktivitas apapun yang berada di dalam ruang kelas, termasuk dengan jelas mendengar suara dari guru yang tengah mengajar.
"Ini desain sejak awal berdiri. Meski kelasnya terbuka tetapi tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, justru malah melatih konsentrasi siswa mengikuti pembelajaran karena terbiasa tidak terganggu dengan aktivitas lain di luar mereka," tambahnya.
Baca Juga:
Polres Nias Ringkus 5 Orang Komplotan Pembobol Sekolah, 3 di Antaranya Anak Bawah Umur
SMA Kolese De Britto sebenarnya adalah sekolah Katolik Yesuit yang berdiri tanggal 19 Agustus 1948 bersamaan dengan sekolah Putra Putri.
Namun sekolah putri kini berdiri sendiri yaitu menjadi SMA Stela Duce. SMA Kolese De Britto awalnya adalah sekolah Kanisius.
De Brito sendiri sebenarnya adalah nama Santo Biarawan dari portugal yang tinggal di India dan juga meninggal di negara tersebut.
Baca Juga:
Telkomsel Bersama Pemprov Papua Barat Daya Luncurkan Program Telkomsel Ekosistem Pendidikan
Sekolah ini menerapkan pola pembelajaran yang menekankan 1L5C.
Yaitu Leadership, Competen, Conscien, Compation, Consistent dan Comitment Leadership adalah berkaitan dengan kepemimpinan, competen adalah kecakapan intelektual, consien adalah hati nurani yang benar, Compation adalah kepandaian otak, Consisten adalah konsisten dalam pendirian dan Comitment.
"Ini semua Mengerucut ke profil siswa De Britto," ujar dia Sejak awal.