Kondisi ini kadang membuat anak-anak Mama Lodia tidak bisa belajar, karena keterbatasan penerangan.
"Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat bersyukur bisa meringankan pekerjaan seperti memasak tidak pakai kayu, tinggal colok saja. Anak-anak bisa belajar dengan penerangan cukup. Sekarang bisa jualan kecil-kecilan dengan adanya kulkas. Ini sangat membantu perekonomian kami," katanya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kepala Desa Mbuaein, Ferdi Otniel Boboy bercerita, masyarakat sudah lama berharap listrik hadir di desa mereka. Setiap ada musyawarah, masyarakat mengusulkan kehadiran jaringan listrik.
Ia bersyukur karena harapan itu akhirnya terkabul saat listrik hadir di tahun 2020.
"Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dalam hal ini mulai Kepala Negara, Bapak Presiden dan PLN kami bangga punya PLN, kami terlayani listrik dan hasilnya memuaskan bagi kami semua,” ungkapnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan bahwa sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memastikan seluruh warganya dapat layanan jaringan listrik, tidak terkecuali yang tinggal di pulau-pulau terluar seperti Rote. Karena listrik memudahkan kehidupan seluruh masyarakat.
“Dengan listrik, banyak masyarakat merasakan kemudahan yang luar biasa. Semoga itu menjadi penambah semangat untuk bekerja bagi keluarga, anak-anak untuk belajar, dan kehidupan kita semua menjadi tambah baik di masa depan," ujar Nazara.
Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menuturkan, pemerintah memberikan dukungan melalui PMN untuk pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok negeri.