Ketua MPR RI ini menjelaskan, penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM, akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara.
"Selama tahun 2014-2019, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp16,6 triliun," katanya.
Baca Juga:
Atlet Jetski Indonesia Siap Terjun di Kejuaraan Dunia Aquabike, Ini Respon Ananda Mikola
Bamsoet menambahkan, penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi menekan ketergantungan impor BBM.
Kebutuhan minyak mentah untuk BBM sekitar 1,3 juta barel per hari (bph), sedangkan Indonesia hanya bisa memproduksi setengahnya yakni sekitar 700 ribu bph.
"Pengembangan kendaraan listrik ini sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya bahan baku baterai untuk kendaraan listrik," katanya.
Baca Juga:
IMI Sumedang Diharapkan Jadi Barometer Olahraga Otomotif Jawa Barat
Menurut dia, sejak 2018 Indonesia telah diakui sebagai raja nikel dunia dan diyakini menguasai hampir 30 persen atau sekitar 21 miliar ton cadangan dan sumberdaya nikel dunia.
Selain nikel, Indonesia juga kaya akan material komponen penting untuk industri baterai, antara lain 1,2 miliar ton aluminium, 51 miliar ton tembaga, dan 43 miliar ton mangan. [Tio]