LPKKI.WahanaNews.co | Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong transisi energi dengan menurunkan emisi di seluruh sektor dan segmen masyarakat serta menciptakan inovasi dan metode untuk meningkatkan kesetaraan sosial, khususnya dalam konteks keadilan energi.
Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin Muhammad Yusrizki mengemukakan Transisi Energi yang Berkeadilan merupakan semangat yang dibangun oleh Kadin dalam konteks transisi energi Indonesia, mengingat masih banyak daerah yang belum mendapatkan listrik yang merata.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
"Banyak segmen komunitas khususnya di area 3T di Indonesia yang mengalami kemiskinan listrik. PLN sebagai perpanjangan tangan negara memang sudah hadir di banyak area 3T, tetapi pasokan listrik yang ada di daerah tersebut tidak merata, akibatnya komunitas masyarakat di daerah 3T hanya bisa mendapatkan listrik sekian jam sehari, belum 24 jam," kata Ketua Kadin Net Zero Hub ini di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Menurut Yusrizki, saat menjadi pembicara di Global Conference 2022 Asia Venture Philanthropy Network (AVPN), penyediaan listrik yang belum merata di berbagai daerah tersebut menjadi penghambat potensi pertumbuhan daerah.
"Keterbatasan pasokan listrik juga akhirnya menghambat perputaran ekonomi komunitas dimana untuk mendapatkan nilai tambah mereka membutuhkan infrastruktur dasar, salah satunya kelistrikan," katanya.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
Yusrizky pun menegaskan pentingnya peran serta semua pemangku kepentingan dalam membangun transisi energi yang berkeadilan, terlebih dengan adanya keterbatasan dari PLN selaku perwakilan pemerintah dalam memasok energi listrik.
"Dalam hal perbaikan penyediaan listrik untuk daerah 3T, kita harus akui PLN memiliki keterbatasan satu dan lain hal. Boleh dibilang kondisi oversupply di Jawa Bali menjadi isu besar bagi PLN yang membuat EBT skala utilitas belum menjadi prioritas PLN. Tetapi yang lebih disesalkan, kebutuhan komunitas masyarakat di 3T seolah-olah turut terbengkalai di tengah kondisi oversupply Jawa Bali," katanya.
Meski masih menghadapi sejumlah kendala pada sistem kelistrikan Indonesia, lanjut dia, Kadin tengah merancang serangkaian kerja sama dengan kelompok dan komunitas yang memiliki perhatian terhadap kebutuhan masyarakat 3T, terutama komunitas yang dapat memberikan dampak positif dan langsung dapat dirasakan.