Ia juga menambahkan dengan operasional PLTM ini maka PLN berpotensi menekan BPP Aceh.
Saat ini BPP subsistem isolated setempat dibanderol Rp 1.800 per kWh, sehingga pembelian tenaga listrik dari PLTM ini memberikan potensi penghematan sebesar Rp 22 miliar per tahun.
Baca Juga:
Awal tahun 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Berkapasitas 3,5 MW di Lampung
“Nantinya PLTM ini akan terhubung jaringan 20 kV penyulang Rikit Gaib di sistem isolated Blangkejeren,” ujar Wiluyo.
GM PLN UIW Aceh, Abdul Mukhlis mengungkapkan, PLTM ini menggantikan ketergantungan PLN terhadap diesel.
Selama ini PLN harus mengoperasikan dan menyewa genset.
Baca Juga:
Awali 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Kapasitas 3,5 MW di Lampung, Langkah Kebut Bauran Energi
“Oleh karena itu, dengan operasional PLTM ini mampu mengurangi pemakaian genset sehingga bisa menghemat,” ujar Abdul.
Perlu diketahui, pembangunan ini juga merupakan upaya PLN dalam mengimplementasikan Environmental, Social and Corporate Governance (ESG).
Direktur Utama PT Hidro Jaya Konstruksi, Baek Seunghwan, berkomitmen untuk menyelesaikan pembangkit ini dengan tepat waktu.