Melalui PMK ia menawarkan harga yang baik untuk petani sedangkan konsumen mendapatkan kualitas produk yang baik dan harga yang kompetitif.
Kerja kerasnya mampu dibuktikan dengan omzet yang mampu dia kantongi. Saat ini, omzet usahanya telah berkembang hingga puluhan kali lipat.
Baca Juga:
Perkuat Ekonomi Indonesia, Srikandi PLN Berikan Pelatihan Single Mom dalam Membangun UMKM
Petani Muda Keren
Agar komunitas yang ia lahirkan dapat terus berkembang, Agung berpedoman kepada pilar 5K, yakni Komitmen, Komunitas, Kolaborasi, Kontribusi, dan Keren.
Pilar pertama berarti untuk dapat menjadi petani muda keren, maka harus mau berkomitmen menjadi petani yang fokus dalam satu bidang, sehingga bisa menjadi ahli di bidangnya.
“Kedua adalah dengan berkomunitas, untuk menjadi petani yang maju, semuanya harus bersatu. Dengan berkomunitas, segala permasalahan pertanian bisa kita mitigasi, kita urai bersama,” katanya.
Baca Juga:
PLN Beri Pelatihan Sablon dan Batik Print ke Warga Soppeng
Pilar ketiga PMK yakni wajib berkolaborasi, seperti saat ini dengan PLN maupun stakeholder lain, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, apa yang sulit menjadi mudah.
Sementara pilar keempat wajib berkontribusi, karena giving is the best communication.
“Yang terakhir harus menjadi petani keren yang melek digitalisasi, IoT, smart farming, dan marketing, serta elektrifikasi dalam menjadi petani modern,” papar Agung Wedha.