Energi panas bumi tersedia 24 jam sehari, 7 hari seprkan, 365 setahun, dan tidak terpengaruh kondisi cuaca dan iklim. Sehingga sangat cocok dijadikan pembangkit energi terbarukan pemikul beban dasar dengan capacity factor rata-rata di atas 95 persen.
Maka tak mengherankan, Prijandaru menilai, investasi di sektor panas bumi memiliki peluang yang sangat besar.
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
"Diharapkan momen ini dianggap mampu menciptakan peluang baik untuk menjalin kerjasama antara pemangku kepentingan industri panas bumi," imbuhnya.
Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2022 Riza Pasikki menargetkan, The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022 bisa dihadiri oleh lebih dari 1.000 delegasi secara virtual, terdiri dari perusahaan pengembang panas bumi, perusahaan pelayanan panas bumi, perusahaan pendukung, pemerintah, hingga akademisi.
"Dukungan demi dukungan akan sangat dibutuhkan untuk terus menggali potensi panas bumi di Indonesia. Dengan seluruh manfaat yang dihadirkan oleh pengembangan panas bumi. Harapannya panas bumi dapat dioptimalkan karena sudah terbukti memberikan multiplier effect untuk kesejahteraan rakyat indonesia. Tidak ada alasan untuk menunda pemanfaatan panas bumi di Indonesia," tegasnya. [Tio]