Dengan begitu, ingatan semakin terlatih dan secara tak sadar memberi kita waktu untuk merangsang imajinasi.
Manfaat kedua dari membaca diutarakan oleh Natalis Ramsden, pendiri klinik pengoptimalan otak SOFOS Associates di London.
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Jelasnya, ketika membaca hal-hal tertentu, bagian otak diaktifkan. Bagian otak yang aktif sama seperti kita melakukan hal-hal yang dibaca.
Fiksi juga bertindak sebagai semacam simulator, sehingga otah dilatih membentuk sinapsis baru dan memperkuat sinapsis yang sudah ada.
Selanjutnya, profesor neurodaiologis, Dr. Emer MacSweeney, menjelskan bahwa membaca membuat otak tetap awet muda.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Membaca juga memberi latihan mental yang penting dalam melindungi otak dan mengurangi risiko terkena Alzheimer.
Dengan membaca, otak menerima pembelajaran agar bekerja optimal. Efeknya meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir Anda.
MacSweeney menambahkan, membaca menantang secara neurobiologis daripada metode lain untuk mengumpulkan informasi, seperti berbicara atau mendengarkan. Ini membantu otak memproses informasi lebih efektif baik secara verbal maupun visual.