LPKKI.WahanaNews.co | Tidak setiap orang menyukai aktivitas berkelindan dengan teks, membaca.
Jika Anda termasuk orang yang suka membaca, tentu akan tahu betapa asyiknya memasuki dunia dalam buku terutama karya-karya fiksi yang memanjakan imajinasi Anda.
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Menurut studi dari University of Rochester, dilansir Byrdie, Minggu, 19 Juni, otak terbentuk sepenuhnya pada usia 25 tahun.
Tetapi dapatkan membaca membantu menjaga otak tetap sehat dan bugar?
Murray Morrison, pakar pembelajaran dan pendiri Tassomai, mengatakan bahwa membaca bermanfaat pada kognisi kita didokumentasikan dengan baik.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Ini juga dikaitkan dengan fungsi kognitif, memori kerja, dan pemikiran tingkat tinggi seperti pemecahan masalah yang kreatif.
Sederhananya, membaca merupakan sebuah upaya berkelanjutan dan bekerja secara lembut untuk membangun otak lebih sehat dibandingkan dengan hiburan yang pasif dalam televisi.
Morrison menganalogikan, jika tayangan selesai dalam 90 menit, sebuah novel membutuhkan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk menyelesaikannya.