LPKKI.id | Pemerintah Singapura berencana mengimpor lebih dari 4 gigawatt (GW) listrik dari luar negaranya atau 30% dari penggunaan domestiknya sampai tahun 2035. Hal itu untuk mendiversifikasi pasokan dan meningkatkan ketahanan energi.
Dalam uji coba pertamanya, negara kota itu akan mengimpor 100 megawatt (MW) listrik dari Malaysia dan juga 100 MW listrik tenaga surya dari Pulau Bulan, Indonesia.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
"Uji coba ini memungkinkan kami untuk mempelajari dan meningkatkan sistem dan proses kami saat kami meningkatkan impor," kata Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong dalam pidatonya di acara Singapore International Energy Week sebagaimana dikutip Reuters, Senin (25/10/2021).
"Kami juga akan mengimpor berbagai jenis energi rendah karbon dari berbagai belahan dunia untuk mendiversifikasi sumber kami dan meningkatkan keamanan energi," lanjutnya.
Sebelumnya Singapura mengalami krisis energi yang diakibatkan permintaan yang meningkat dan juga kenaikan tajam harga gas alam akibat gangguan pasokan. Gas sendiri meliputi 95% penggunaan listrik di negara itu.
Baca Juga:
Sesuai Perintah Kapolri : Polda Riau Ungkap 171 Kasus Narkoba
Usut punya usut, gangguan itu disebabkan gangguan impor gas dari pipa gas West Natuna RI dan rendahnya pasokan gas dari Sumatra Selatan (Sumsel). Saat ini, 60% pasokan gas negara itu memang berasal dari Indonesia.
"Ada juga pembatasan gas alam perpipaan dari West Natuna (RI) dan rendahnya gas yang dipasok dari Sumsel," kata Otoritas Energi Singapura, EMA, pada akhir pekan lalu. [ana]