LPKKI.WahanaNews.co | PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Barat Timur dan Bali (UIT JBM) gelontorkan Rp11,7 miliar untuk investasi penambahan 2 penghantar pada Gardu Induk (GI) Sidoarjo guna memperkuat sistem ketenagalistrikan di Surabaya dan Sidoarjo.
General Manager PLN UIT JBM, Didik F. Dakhlan mengatakan selama ini GI Sidoarjo menyuplai kebutuhan listrik untuk pelanggan di daerah Sidoarjo, Porong dan Surabaya dengan suplai daya sebesar 83 WM melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Penambahan 2 penghantar pada GI Sidoarjo ini dilakukan untuk memperkuat sistem ketenagalistrikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik,” katanya, Jumat (10/6/2022).
Dia menjelaskan, penambahan penghantar ini juga ditujukan untuk mengurangi beban yang terdapat di GI Waru, lantaran GI Waru nantinya akan dilakukan pembangunan menjadi Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV.
“Pembangunan penghantar ini nantinya untuk back-up apabila ada gangguan di Porong atau Sidoarjo. Hadirnya penghantar baru ini, sangat berdampak pada keandalan sistem pastinya. Sehingga PLN dapat meminimalisir pemadaman ke pelanggan dari jaringan SUTT,” ujarnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Didik menambahkan, pembangunan penghantar di GI Sidoarjo ini juga akan menyatukan penyaluran dari pembangkit di Gresik dan pembangkit di Grati.
Diharapkan penghantar baru di GI Sidoarjo ini pun akan berdampak pada keandalan suplai listrik ke Kawasan Industri Sidoarjo (KIS).
“Saat ini suplai listrik PLN ke KIS sekitar 10 MW, dengan adanya penambahan ini diharapkan dapat menjaga keandalan listrik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan,” ujarnya.