LPKKI.WahanaNews.co | Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur meminta PLN segera memasang jaringan listrik di permukiman baru warga terdampak proyek bandara di Dusun Ngolakan, Desa Cerme, Kabupaten Kediri.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kediri Dyah Saktiana mengatakan, permintaan tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima aduan dari warga melalui aplikasi "Halo Mas Bup" dan media sosial yang mengeluh di desanya tidak teraliri listrik setelah terdampak proyek Bandara Kediri.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Dalam aduannya, untuk mendapatkan jaringan listrik di perkampungan, warga sudah beberapa kali mengajukan ke PLN, namun belum juga ada titik terang. Harapan warga supaya jaringan listrik PLN bisa masuk ke pemukiman mereka," kata Dyah Saktiana di Kediri, Rabu (15/6/2022).
Ia mengatakan warga sangat membutuhkan jaringan listrik. Mereka sudah mengajukan ke PLN, namun belum membuahkan hasil.
Menurut Dyah, selama ini untuk mendapatkan penerangan, warga Dusun Ngolakan, Desa Cerme, Kecamatan Grogol tersebut mengandalkan sumber tenaga dari mesin genset dan baterai. Kondisi itu berlangsung bertahun-tahun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Mereka yang tinggal di sana ada yang berasal dari sejumlah kecamatan. Lokasi pemukiman itu bekas persawahan dan jauh dari jangkauan jaringan listrik," kata dia.
Pemkab Kediri, kata dia, berkoordinasi sudah dengan PLN, baik wilayah Kediri, provinsi bahkan sampai pusat. Pemkab juga mendorong PLN untuk segera melakukan percepatan pemasangan jaringan listrik ke pemukiman baru tersebut.
"Kami sudah dua kali sosialisasi dan saat ini tiang listrik sudah masuk ke pemukiman baru itu," kata dia.
Dyah menambahkan hasil koordinasi dengan PLN, masyarakat akhirnya tidak dibebani biaya penambahan jaringan listrik di pemukiman baru itu.
Ia berharap dalam waktu dekat proses pembangunan jaringan listrik segera selesai.
"Masyarakat tidak dibebani biaya, gratis, karena ini masuk program listrik desa," kata Dyah.
Permukiman baru itu ditempati sekitar 18 KK dan tidak jauh dari proyek pembangunan bandara.
Putri Dwi Ratnasari, salah seorang warga di Desa Cerme, Kecamatan Grogol mengatakan dirinya kesulitan untuk belajar karena minimnya sarana penerangan.
"Hampir dua tahun tidak ada penerangan, jadi kesulitan saat mengerjakan tugas. Kasihan banyak anak kecil juga pak di sini," katanya. Ia berharap pemkab segera menindaklanjuti hal itu dan listrik bisa segera masuk ke daerahnya. [Tio]