LPKKI.WahanaNews.co | Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo meminta pemerintah menggunakan komponen lokal saat memproduksi kompor listrik (induksi).
Selain itu, kompor induksi diharapkan bisa menghemat listrik.
Baca Juga:
Biaya Haji 2026 Turun Jadi Rp87,4 Juta, Jemaah Bayar Hanya Rp54,1 Juta
"Kelebihan pasokan listrik memang harus bisa diserap oleh industri. Sekarang bagaimana teknologi (kompor) ini bisa diterima masyarakat dengan mudah dan murah. Kami berharap kompor listrik dan elpiji 3 kilogram (Kg) bisa tetap berjalan bersamaan. Namun, melihat komponen produk kompor listrik itu, sepertinya hanya bisa untuk kalangan menengah ke atas," ujar Sartono dalam rapat Komisi VII dengan kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Sartono menyerukan Kemenperin merekonstruksi produk kompor listrik dengan serapan komponen lokal yang lebih dominan.
Sementara itu, Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier di hadapan Komisi VII DPR memaparkan terdapat sepuluh komponen dalam kompor listrik.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Bahas Situasi Nasional bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco di Widya Chandra
Rinciannya, enam komponen berasal dari produk lokal dan empat komponen sisanya harus impor.
Taufiek menargetkan, penambahan 5 juta kompor listrik setiap tahun dimulai 2023.
Berdasarkan rencana yang ia terima dari PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan ada program migrasi energi dari kompor gas menuju kompor listrik sebanyak 300 unit pada tahun 2022, dan masing-masing 5 juta unit di tahun 2023-2025.