“Tapi apabila teknologinya para bank dirasa belum bisa menjadi retailer, maka BI sendiri yang akan menjadi retailer-nya. Ini seperti konsep Bank Indonesia menyalurkan uang langsung ke daerah 3T, yaitu tterdepan, terpencil dan tertinggal,” sambung dia.
Sebagai informasi, BI sendiri hingga saat ini masih terus melakukan seleksi terhadap sejumlah bank besar di Indonesia untuk ditunjuk sebagai wholesaler maupun retailer rupiah digital.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Pemerintah Fokus Jaga Strategi Jangka Menengah-Panjang Ditengah Ketidakpastian Global
Adapun, salah satu bank nasional besar yang memiliki latar transaction banking digital terkuat di Indonesia adalah BCA.
Seperti yang diberitakan VOI sempat bertanya kepada Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja terkait dengan peluang perseroan menjadi dealer/pemasar rupiah digital.
Menurut dia, BCA siap menjadi bagian penting dari sejarah keuangan nasional dengan turut ambil bagian pada peluncuran pertama.
Baca Juga:
Sri Mulyani: Pembangunan Infrastruktur harus Berkelanjutan, Inklusif, dan Tangguh Iklim
Diungkapkan jika hal ini sekaligus kontribusi BCA dalam pembangunan ekonomi negeri.
“Semoga kita bisa masuk untuk menjadi wholesaler rupiah digital dari Bank Indonesia. Tentu kita akan berusaha memenuhi kriterianya dan yang mungkin akan segera diumumkan” kata Jahja.
Dia pun memastikan bahwa perseroan akan mengoptimalkan seluruh saluran yang dimiliki guna mensukseskan agenda strategis Bank Indonesia dan pemerintah ini.