Jeonnam Bioindustry Foundation mengatakan pada 2 Mei, penemuan terbaru mereka akan memberikan 'pengungkit kritis' untuk memanfaatkan ekstrak dari spesies laut, sebagai bahan obat untuk mengobati penyakit yang telah merenggut sekitar 6,2 juta jiwa, menginfeksi lebih dari 510 juta orang yang dilaporkan di hampir 200 negara.
Seorang pejabat dari yayasan mengatakan, pihaknya akan melakukan studi non-klinis menggunakan hasil penelitian terbaru mereka untuk mengembangkan obat untuk penyakit atau obat pencegahan dalam bentuk semprotan hidung.
Baca Juga:
Waspada! Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Muncul di California AS
"Penelitian telah membuktikan kembali keunggulan abalon dan rumput laut dari Wando," terang Kang Seong-woon, yang mewakili gubernur daerah Shin U-chul.
"Kami akan terus mendukung penelitian untuk berkontribusi dalam mengembangkan produk farmasi yang sangat dinanti-nantikan serta meningkatkan konsumsi abalon dan rumput laut kami untuk meningkatkan ekonomi lokal kami," paparnya.
Memakan rumput laut dan abalon telah lama dikenal di Korea Selatan, karena kandungan nutrisinya, termasuk vitamin, zat besi, kalsium, dan protein.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Wando terkenal di negara ini karena memproduksi abalon yang dibudidayakan. [Tio]