Namun, Miyashita bukan pelopor dari teknologi ini. Pada 2015, para peneliti di National University of Singapore (NUS) mengembangkan perangkat Taste+ yang memberikan sensasi rasa virtual melalui pulsa listrik ke lidah.
Prototipe yang berfungsi dari cangkir dan sendok Taste+ menunjukkan bagaimana rasa asam, pahit, dan asin dapat dihasilkan dengan mengubah pelat jam.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan indera perasa, yang berkurang seiring bertambahnya usia, serta mengatur pola makan orang-orang di negara-negara di mana asupan garam mereka terlalu tinggi.
Diet tinggi natrium dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan stroke, dengan rata-rata orang dewasa di Jepang mengonsumsi dua kali lipat jumlah harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Untuk mencegah penyakit ini, kita perlu mengurangi jumlah garam yang kita konsumsi. Jika kita mencoba untuk menghindari mengambil lebih sedikit garam dengan cara konvensional, kita perlu menanggung rasa sakit karena memotong makanan favorit kita dari diet kita, atau bertahan makan makanan hambar," ujar peneliti Kirin Ai Sato.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Ke depannya, dengan tujuan untuk kesehatan orang-orang yang kerap mengonsumsi garam berlebih, para peneliti berharap dapat mengubah prototipe ini menjadi produk komersial di awal tahun depan. [Tio]