Adegan hidup yang diukir di dinding bagian dalam galeri yang mengelilingi candi berasal dari Ramayana – mereka menceritakan bagaimana istri Dewa Rama, Sita, diculik dan bagaimana Hanuman, dewa kera, dan Sugriwa, jenderal kera putih, akhirnya menemukan dan lepaskan dia.
Bagian dalam candi terdiri dari ruang utama di puncak tangga timur dengan patung Siwa Penghancur berlengan empat.
Baca Juga:
Menteri PMK Hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan Yogyakarta
Patung ini terkenal karena fakta bahwa dewa Hindu terkuat ini berdiri di atas alas lotus besar, simbol agama Buddha.
Di sel selatan adalah Agastya berperut buncit dan berjanggut, inkarnasi Siwa sebagai guru ilahi.
Kemudian di sebelah barat adalah gambar yang luar biasa dari Ganesha berkepala gajah, putra Siwa dan dewa pengetahuan.
Baca Juga:
Candi-candi di Indonesia akan Difungsikan Kembali oleh Pemerintah Berkat Tengku Zanzabella
Tangan kanan Ganesha yang biasanya memegang gadingnya patah karena gempa. Di sel utara, Durga, permaisuri Siwa, terlihat membunuh kerbau setan.
Beberapa orang percaya bahwa gambar Durga sebenarnya adalah gambar Perawan Ramping, yang menurut legenda, diubah menjadi batu oleh seorang pria yang ditolaknya untuk dinikahi.
Dia masih menjadi objek ziarah dan namanya sering digunakan untuk kelompok candi. Candi Wisnu menyentuh 33m dan duduk tepat di utara Candi Shiva Mahadeva.