Pasalnya, saat proses tersebut sistem kelistrikan Bangka harus tetap beroperasi normal tanpa padam.
Saat ini kabel bawah laut sirkit 1 sepanjang 36 kilometer (km) telah terbentang dari Landing Point Tanjung Carat, Sumatera menuju Landing Point Muntok, Bangka.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sedangkan sirkit 2 masih dalam tahap penggelaran kabel. Sementara di sisi Sumatera proses konstruksi masih terus berlangsung.
“Di mana mayoritas berada di lokasi rawa dan tanah berlumpur, sehingga pengerjaannya membutuhkan keahlian dan metode khusus seperti menggunakan kapal kecil untuk mobilisasi peralatan dan material. Bahkan kondisi geografis pada beberapa titik lokasi ekstrem serta rawan predator sungai dan rawa,” paparnya.
Ia berharap proses pekerjaan interkoneksi Sumatera-Bangka dapat segera diselesaikan sehingga kelistrikan Bangka dapat segera terhubung menjadi satu sistem dengan kelistrikan di Sumatera untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik yang handal, efisien dan ramah lingkungan bagi warga Bangka.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dahlan juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Kami ucapkan banyak terima kasih atas kerja keras seluruh tim dan dukungan stakeholder yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan selama proses pengujian dan pembebanan tegangan,” ungkapnya. [Tio]