“Sangat penting bagi kita untuk mendapatkan orang-orang yang bukan pencari petualangan,” katanya.
“Mereka di sini bukan untuk mengambil senjata, karena mereka memiliki kejelasan moral. Mereka melihat tujuan di sini, dan mereka ingin berada di sini karena alasan itu.”
Baca Juga:
Andalkan Rudal Patriot AS, Ukraina Bantai 65 Tentaranya di Pesawat Rusia
Jumlah warga sipil di Ukraina yang menjadi korban jiwa sudah lebih dari 3.000 orang sejak Rusia meluncurkan invasi ke negara itu pada 24 Februari, kata OHCHR, Senin, 2 Mei.
OHCHR adalah kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah hak asasi manusia.
Jumlah total korban jiwa, yaitu 3.153 orang, sejauh ini menunjukkan kenaikan sebanyak 254 jiwa --menurut data pada Jumat (29/4).
Baca Juga:
Tentara Ukraina Akui Sudah Kehilangan Semangat Tempur
Menurut OHCHR dilansir Antara via Reuter, jumlah total itu sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Sebagian besar dari ribuan korban jiwa itu tewas akibat ledakan dari berbagai senjata, seperti melalui serangan rudal dan serangan udara, yang menimbulkan dampak luas, kata kantor PBB itu. [Tio]