LPKKI.id | PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memproyeksikan ekspor mobil melonjak tahun ini, ditopang meningkatnya harga minyak di negara tujuan ekspor utama seperti Arab Saudi, sehingga permintaan mobil meningkat.
"Kami targetkan ekspor mobil Toyota naik sekitar 50 persen tahun ini," kata Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, Senin (4/4/2022).
Baca Juga:
Pertemuan Co-Chairs Working Group BBK ke-17 Dorong Kolaborasi Strategis dan Investasi di Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun
Ia mengatakan kenaikan ekspor tersebut ditopang oleh permintaan yang kuat dari negara tujuan ekspor utama di negara-negara teluk, seperti Arab Saudi yang mendapat berkah dari kenaikan harga minyak tahun ini.
Selain itu, lanjut dia, juga dari negara tujuan ekspor lainnya yang perekonomiannya sudah mulai bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19, seperti Filipina dan negara-negara di Amerika Selatan.
"Perekonomian di negara-negara tersebut mulai bangkit. Selain itu sudah lama mereka tidak mengimpor dan membutuhkan mobil baru sebagai pengganti," kata Bob.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Indonesia Dorong Pariwisata Jadi Penguat Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Tengah Ketidakpastian Global
Ia memperkirakan pada 2022 ekspor mobil Toyota bakal menembus angka di atas 284 ribu unit atau naik sekitar 51 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai 188.800 unit.
Diakuinya, kenaikan terutama ditopang oleh permintaan ekspor Toyota Veloz tahun lalu mengalami perubahan model.
Lebih dari 50 persen ekspor Toyota bakal dikontribusi kendaraan serba guna kecil (LMPV) Veloz tersebut.