LPKKI.WahanaNews.co | Metaverse telah menjadi topik pembicaraan hangat dalam beberapa tahun belakangan.
Terjunnya sejumlah perusahaan besar ke dunia virtual kian menambah daya tarik publik terhadap metaverse.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Sebut saja Adidas, Nike, Samsung, Walmart dan raksasa perusahaan multinasional lain sudah terjun ke metaverse.
Salah satu kampus di China, Nanjing University berencana memasukkan topik metaverse ke dalam salah satu program studi mereka.
Universitas tersebut akan membuka jurusan Metaverse pertama di negeri Tirai Bambu.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Universitas Sains & Teknologi Informasi Nanjing telah mengganti nama salah satu jurusan utamanya, Jurusan Teknik Informasi, menjadi “Jurusan Teknik Metaverse,” dengan tujuan mengintegrasikan lebih banyak mata kuliah yang berhubungan dengan metaverse ke dalam universitas.
Menurut sumber, Nanjing University kemungkinan menjadi universitas pertama di China yang menyertakan kata "metaverse".
Menurut laporan Bitcoin.com News, Dekan Fakultas, Pan Zhigeng, menyatakan bahwa langkah ini akan berkontribusi pada integrasi institusi dengan perusahaan yang terkait dengan metaverse, untuk mengidentifikasi kebutuhan kelompok-kelompok ini dan melatih lebih banyak bakat untuk mengisi daftar nama mereka.
Zhigeng juga menyatakan bahwa para mahasiswa akan lebih memenuhi syarat untuk melayani di tiga bidang yang berbeda termasuk smart healtcare, smart education, dan pariwisata digital.
Untuk memajukan universitas di bidang-bidang ini, departemen akan membentuk tiga kelompok kerja yang berbeda: lembaga penelitian metaverse, lembaga penelitian meteorologi pintar, dan lembaga penelitian medis pintar.
Selain universitas Nanjing, salah satu kampus ternama di Hong Kong, Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong telah mengumumkan pembangunan kampus metaverse online yang disebut Metahkust pada bulan Juli lalu.
Kampus ini memungkinkan pembelajaran jarak jauh di mana para siswa dari berbagai tempat bisa hadir bersama-sama di tempat dan waktu yang sama di metaverse.
Ini diklaim sebagai upaya yang lebih baik ketimbang menggunakan aplikasi video 2D seperti Zoom maupun Google Meet.
Pada bulan yang sama, University of Tokyo, Jepang, juga menawarkan kursus teknik metaverse pada akhir tahun ini.
Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan milik Mark Zuckerberg, Meta, telah berpartisipasi dalam pembangunan 10 kampus metaverse online setelah bekerja sama dengan perusahaan konstruksi metaverse bernama Victoryxr.
Pembangunan kampus metaverse itu bernilai 150 juta dolar AS atau setara Rp2,3 triliun. [Tio]