LPKKI.WahanaNews.co | Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa momen hari jadi Kemenko Perekonomian ke-56 merupakan titik balik upaya untuk terus berbenah demi kemajuan pembangunan Indonesia.
Menurut dia, instansi yang dipimpinnya itu memiliki peran strategis bagi perkembangan negara.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
Pasalnya, berbagai program penting sudah dijalankan saat ini, seperti KUR, ketahanan pangan, perlindungan sosial, proyek strategis nasional, Kartu Prakerja, inklusi keuangan, dan pemberdayaan UMKM.
“Saya harap budaya kerja keras terus dilakukan oleh seluruh pegawai dan pejabat di lingkungan kantor Kemenko Perekonomian. Saya mengapresiasi seluruh individu di jajaran Kemenko Perekonomian yang sejak penanganan Covid-19, kantor ini tidak pernah shut down. Jadi kita terus bekerja 24 jam dalam 7 hari,” tuturnya.
Dari sisi internal, Airlangga juga mengucap syukur atas capaian 14 kali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh BPK RI sejak 2008. Dia pun mengapresiasi reformasi birokrasi yang tengah dilakukan, termasuk pencanangan program Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Kemenko Perekonomian.
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Kunjungan Gubernur Guangxi, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Masih dalam rangkaian acara HUT Kemenko Perekonomian ke-56, Airlangga mengadakan Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Kepala Lembaga yang berasal dari Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian bersama para Menteri dan Kepala Lembaga membahas berbagai isu terkini, yang berkisar dari masalah perdagangan, perindustrian, ketenagakerjaan, pertanian, koperasi dan UMKM, dan lain-lain.
“Rakor kali ini untuk menyamakan persepsi di bidang perekonomian, apalagi kita sudah dua tahun berjibaku dengan proses penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Tentunya bagi pemerintah diharapkan bisa kembali di pertumbuhan perekonomian normal di tengah ancaman global soal pangan, energi, dan inflasi. Presiden ingin kita out of the box menyelesaikan isu tersebut,” ucap dia.